BERITA UNIK

Asteroid Melintas, Potensi Meledak di Udara Jika Masuk Bumi

Asteroid Melintas, Potensi Meledak di Udara Jika Masuk Bumi

Asteroid yang luput diamati para ahli melintas dekat Bumi dan berpotensi meledak di udara jika memasuki atmosfer.

LOKERBOLA -Asteroid sebesar mobil melintas sangat dekat Bumi akhir pekan kemarin, Minggu (16/8). Jika jatuh ke Bumi, asteroid ini berpotensi meledak di atmosfer.

Berdasarkan ukurannya, asteroid itu diperkirakan akan terbakar habis di atmosfer sebelum menimbulkan bahaya di permukaan Bumi.

Hal ini juga sesuai degnan hitungan simulator “Impact Earth” dari Universitas Purdue dan Imperial College London, asteroid ini tak akan sampai ke permukaan Bumi. 

Diperkirakan asteroid ini melintas pada pukul 11:00 WIB, seperti disebutkan Tony Dunn, pembuat situs OrbitalSimulator.com.

Lebar objek ini sekitar 2 meter dengan panjang 5,5 meter. Ukuran ini ada diantara ukuran mobil atau truk kecil. Asteroid itu melintas dengan kecepatan 12,4 kilometer per detik.

Lintasan asteroid ini tercatat sebagai yang paling dekat dengan Bumi tanpa tertarik jatuh oleh gravitasi planet ini. Lintasan asteroid 2020 QG ini berjarak sekitar 3.000 kilometer dari permukaan Bumi (1830 mil/ 2950 km). Jarak ini sangat dekat, kira-kira jaraknya sama dengan seperempat diameter Bumi.

“Berdasarkan catatan, kemarin lintasan asteroid itu memecahkan rekor jarak terdekat. Tentu jika Anda mengabaikan beberapa asteroid yang diketahui pernah benar-benar berdampak pada planet kita,” jelas Paul Chodas, direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA.

Namun, asteroid yang melintas sangat dekat ini sempat luput dari pengamatan para ahli. Sebab, para ahli baru menyadari keberadaan asteroid itu, enam jam setelah ia melintas.

Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran para astronom. Sebab, keluputan ini menandakan mereka masih belum mampu mengamati semua ancaman yang mendekat ke Bumi. Mereka masih memiliki titik mati (blind spot) sehingga tak sadar ketika asteroid itu melintas.

“Asteroid itu mendekati tanpa terdeteksi dari arah matahari,” kata Chodas,”Kami tidak melihatnya mendekat.”Alih-alih, Observatorium Palomar di California, AS, baru mendeteksi batuan langit ini enam jam setelah ia melintasi Bumi.

NASA memang hanya mengetahui sebagian kecil mengenai objek dekat Bumi (NEO/ near earth object) seperti ini.

Sebab, banyak dari benda langit itu yang diketahui karena tidak teramati oleh teleskop yang ada. Beberapa asteroid yang berpotensi membahayakan Bumi telah teramati oleh para ilmuwan dalam beberapa tahun terakhir.

Jika ada satu asteroid yang lolos dari sistem pengawasan NEO, maka ancaman itu bisa membunuh puluhan ribu orang.

Asteroid sebesar mobil juga sempat melintas dekat Bumi pada 28 Juli. Namun, asteroid ini sempat terdeteksi pada 26 Juli sebelum ia melintas.

Jarak lintasan asteroid ini masih lebih jauh, puluhan ribu kilometer dari permukaan Bumi. Asteroid 2020 OY4 melintas dengan kecepatan 44.600 kilometer per jam.

Menurut NASA, asteroid seukuran mobil memang melintasi Bumi beberapa kali dalam sebulan. Pada Juni 2019, asteroid yang sedikit lebih besar dari OY4 sempat masuk ke Bumi. Namun, terbakar habis di atmosfer. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *