BERITA UNIK

Rusia Baru Ungkap Data Riset Vaksin Corona usai Panen Kritik

Rusia Baru Ungkap Data Riset Vaksin Corona usai Panen Kritik

LOKERBOLA – Pemerintah Rusia memutuskan mengunggah data dan informasi di laman khusus vaksin virus corona (Covid-19), Sputnik V, yang diluncurkan pada 11 Agustus selepas menuai kritik mengenai transparansi terkait proses penelitian dan pengembangan.

Lembaga Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang mengelola pendanaan untuk pengembangan vaksin Sputnik V, serta Institut Gamaleya sebagai pihak yang menjalankan penelitian vaksin, menyatakan bahwa mereka saat ini telah menerbitkan data pendekatan basis penelitian human adenovirus.

“RDIF dan Institut Gamaleya berupaya untuk transparansi maksimal […] karenanya kami mengunggah semua informasi tentang vaksin adenovirus di sputnikvaccine.com,” kata Pimpinan Eksekutif RDIF, Kirill Dmitriev di Moskow, Rusia, dalam temu media virtual.

Dalam jumpa pers itu, Dmitriev menyatakan Rusia memutuskan menggunakan basis penelitian human adenovirus untuk vaksin Covid-19 karena dinilai mempunyai hasil yang paling jelas dan baik terhadap sejumlah penyakit infeksi, misalnya ebola.

Dmitriev juga menyebut bahwa pendekatan tersebut dalam pengembangan vaksin telah dilakukan mulai 1953. Dia mengatakan Angkatan Darat Amerika Serikat pun menggunakan metode itu sejak 1971 hingga saat ini.

Penjelasan Dmitriev tersebut merupakan respons terhadap sejumlah tanggapan miring atas persetujuan regulasi yang diberikan kepada vaksin Sputnik V.

Izin bagi Sputnik V dinilai sebagian kalangan terlalu dini serta diragukan karena pihak pengembang vaksin tidak membuka data dan informasi penelitian ke publik, termasuk soal tahapan uji coba terhadap manusia.

Salah satu pihak yang mengkritik adalah Amerika Serikat. Menteri Kesehatan AS, Alex Azar, menuduh Rusia menutupi informasi terkait riset dan hasil pengujian klinis Sputnik V.

“Data dari hasil uji coba tahap awal belum dibuka ke publik, sehingga tidak transparan,” kata Azar pada 12 Agustus lalu.

Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juga menyatakan belum memberikan persetujuan dan verifikasi terhadap vaksin Sputnik V untuk diproduksi dan digunakan secara umum.

Pekan depan, Rusia baru akan menjalankan uji klinis tahap III, sebagai tahap lanjutan untuk mengkaji kemanjuran, imunogenisitas (proses memicu respons imun), dan keamanan vaksin Sputnik V. Uji klinis itu melibatkan sekitar 40.000 orang, dimulai dari wilayah negara itu sendiri.

“Hasil dari tahapan-tahapan uji klinis tersebut semoga dapat dipublikasikan pada bulan Agustus ini di sejumlah majalah medis terkemuka. […] dan kami berencana menambah konten baru di situs vaksin dengan rincian yang baru pula di waktu mendatang,” kata Dmitriev.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *