BERITA KESEHATAN

Corona Masyarakat Masih Pilih Diam di Rumah

Corona Masyarakat Masih Pilih Diam di Rumah

BPS mencatat mobilitas penduduk di toko ritel dan taman rekreasi merosot 17 persen pada Juli 2020 karena pandemi virus corona.

Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan mobilitas penduduk di tempat perdagangan ritel dan rekreasi turun 17,7 persen dari batas normal pada akhir Juli 2020. Hal ini karena mayoritas masyarakat memilih untuk berada di rumah di tengah pandemi virus corona.

“Mobilitas di tempat perdagangan ritel dan rekreasi sempat membaik tapi ada pengecualian saat Iduladha. Selama Iduladha banyak masyarakat tinggal di rumah,” ungkap Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference, Selasa (18/8).

Meski mobilitas penduduk di tempat perdagangan ritel dan rekreasi masih minus, tapi Suhariyanto mengklaim angkanya sudah membaik dari posisi sebelum-sebelumnya. Ia menyatakan jumlah masyarakat yang mengunjungi toko ritel dan tempat rekreasi sempat anjlok hingga 38,8 persen dari batas normal pada April 2020.

Kemudian, mobilitas penduduk di tempat perdagangan ritel dan rekreasi kembali minus 37,8 persen dari batas normal pada Mei 2020. Lalu, minus 24,7 dari batas normal persen pada Juni 2020.

Begitu juga dengan mobilitas penduduk di tempat belanja kebutuhan sehari-hari yang terlihat turun 2,6 persen dari batas normal pada Juli 2020. Namun, Suhariyanto mengklaim ini tetap lebih baik dari bulan sebelumnya yang turun hingga 6,6 persen dari batas normal.

“Kalau kegiatan sehari-hari hanya 2,6 persen di bawah normal,” imbuh Suhariyanto.

Begitu juga dengan taman. Masyarakat yang mengunjungi taman masih turun 16 persen dari batas normal. Hanya saja, realisasi ini membaik dari posisi Mei 2020 yang anjlok 35,1 persen dari batas normal dan Juni 2020 turun 22,7 persen dari batas normal.

“Mobilitas di taman 16 persen di bawah normal. Ini menunjukkan pergerakan menuju normal,” ucap Suhariyanto.

Begitu juga dengan mobilitas di tempat transit dan tempat kerja yang masing-masing turun 35,3 persen dari batas normal dan 20 persen dari batas normal pada Juli 2020. Angkanya sama-sama membaik dari bulan sebelumnya.

Detailnya, mobilitas masyarakat di tempat transit pada Juni 2020 turun hingga 43,2 persen dari batas normal. Kemudian, pergerakan masyarakat di tempat kerja juga anjlok 21,4 persen dari batas normal pada Juni 2020.

Sebaliknya, mobilitas masyarakat di rumah meningkat pada Juli 2020 sebesar 11,4 persen dari biasanya. Namun, pertumbuhan tersebut melambat dari Juni 2020 yang mencapai 12,5 persen dari batas normal.

“Bisa dilihat aktivitas masyarakat dari bulan ke bulan mulai bergerak dan mempengaruhi denyut ekonomi melawan covid-19, sehingga pemulihan ekonomi nasional segera terwujud,” pungkas Suhariyanto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *