BERITA BOLA

Starting XI Timnas Indonesia Bersama Kevin Diks dan Mees Hilgers: Siap Juara Piala AFF 2022!

Shin Tae-yong mengubah komposisi empat pemain yang akan dinaturalisasi untuk membela Timnas Indonesia. Nama Kevin Diks masuk untuk menggantikan peran Ragnar Oratmangoen.

Selain Kevin Diks, ada tiga nama lain yang juga masuk dalam proyek naturalisasi. Tiga pemain tersebut adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Mees Hilgers.

Dokumen naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah dikirim ke PSSI. Saat ini, semua proses administrasi sedang diurus. Sementara, Kevin Diks dan Mees Hilgers masih harus mendapatkan restu dari orang tua sebelum mengurus dokumen naturalisasi.

Empat pemain naturalisasi di atas akan disiapkan untuk membela Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23. Selain itu, mereka juga bisa menjadi tulang punggung Skuad Garuda saat tampil di Piala AFF 2022 pada akhir tahun nanti

Kiper: Nadeo Argawinata

Nadeo Argawinata (kiri) berusaha mengmankan bola dari kejaran Teerasil Dangda di laga final leg 1 Piala AFF 2020 antara Indonesia vs Thailand di National Stadium, Singapura, 29 Desember 2021. (c) AP P

Nadeo memang bukan pilihan utama di Bali United. Tapi, Nadeo selalu mendapat panggilan dari Shin Tae-yong untuk membela Timnas Indonesia pada level senior.

Kemampuan Nadeo memang tidak perlu diragukan lagi. Kiper asal Kediri itu punya reflek yang cukup bagus. Selain itu, Nadeo juga kuat dalam duel bola-bola udara.

Bek kanan: Asnawi Mangkualam

Aksi Asnawi Mangkualam Bahar di laga leg pertama final Piala AFF 2020 antara Timnas Indonesia vs Thailand di National Stadium, Singapura, Rabu (29/12/2021) malam WIB. (c) AP Photo

Asnawi tampaknya tidak akan tergeser dari posisi bek kanan. Boleh dibilang, dia adalah ‘anak emas’ Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Secara teknis, dia juga pemain yang bagus.

Asnawi menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan di Piala AFF 2020 lalu. Bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga mental. Asnawi akan tetap jadi andalan di posisi bek kanan.

Bek tengah: Mees Hilgers

Indonesia hanya sekali nirbobol di Piala AFF 2020 lalu. Ada masalah yang pelik di lini belakang. Shin Tae-yong pun selalu mengubah komposisi pemain untuk posisi bek tengah.
Hilgers bisa menjadi solusi bagi lini belakang Indonesia. Hilgers cukup bersinar bersama Twente pada musim 2021/2022. Pemain 20 tahun itu bahkan jadi pilihan utama dan bermain reguler di Eredivisie.

Bek tengah: Jordi Amat

Jordi Amat ketika membela Rayo Vallecano. (c) AFP/LLUIS GENE

Elkan Baggott akan mendapat pesaing yang berat untuk menjadi pilihan utama. Sebab, selain Hilgers, ada juga Jordi Amat yang secara kualitas tidak perlu diragukan lagi.

Jika dibanding Baggott, yang masih minim pengalaman pada level senior, Amat justru sebaliknya. Jebolan tim muda Real Madrid itu pernah bermain di La Liga, Premier League, dan kini di Belgia.

Bek kiri: Pratama Arhan

Selebrasi Pratama Arhan usai membobol gawang Timnas Timor Leste, Kamis (27/1/2022) (c) Dok.PSSI

Jika bek kanan menjadi milik Asnawi, maka bek kanan juga tetap milik Pratama Arhan. Pemain asal klub PSIS Semarang itu sudah menjadi andalan bagi Shin Tae-yong sejak bermain di Timnas U-19.

Arhan punya kemampuan lengkap sebagai bek kiri. Dia bisa menyerang dan bertahan dengan sama baiknya. Selain lemparan ke dalam, Arhan punya satu nilai lebih lain yakni eksekusi bola mati.

Gelandang: Kevin Diks

Aksi Kevin Diks ketika membela FC Kopenhagen (c) Instagram Kevin Diks @kevindiks2

Posisi terbaik Diks adalah bek tengah. Tapi, pemain 25 tahun itu juga piawai memainkan peran lain. Diks bisa bermain sebagai bek kanan. Lalu, dia juga bisa memainkan peran gelandang bertahan.

Diks bisa menggantikan peran Rachmat Irianto. Atau menjadi Alfreandra Dewangga di Piala AFF 2020 lalu, bek tengah dan gelandang. Diks bisa membuat lini tengah Indonesia makin solid.

Gelandang: Sandy Walsh

Sandy Walsh (c) Instagram/@sandywalsh

Walsh, pemain dengan keinginan sangat kuat untuk membela Timnas Indonesia. Posisi terbaiknya adalah bek kanan, tapi Walsh juga bisa bermain untuk peran gelandang.

Walsh punya naluri menyerang yang cukup bagus. Musim ini, dia telah mencetak dua gol dan lima assist di Jupiler Pro League atau kompetisi kasta tertinggi di Belgia. Walsh bisa memanjakan para pemain depan Timnas Indoenesia dengan umpan-umpannya.

Winger kanan: Egy Maulana Vikri

Pemain Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri dan Irfan Jaya (c) AP Photo

Keputusan Egy pindah ke FK Senica terbilang sangat tepat. Sebab, dia mendapat kesempatan bermain reguler dan mengasah kemampuannya. Egy telah berkembang dengan cukup bagus.

Egy membuktikan kualitasnya di Piala AFF 2020 lalu. Egy mencetak dua gol dari tiga kesempatan bermain yang didapat. Jika terus bermain reguler di FK Senica, Egy bakal makin penting untuk Timnas Indonesia.

Gelandang serang: Ricky Kambuaya

Aksi gelandang Timnas Indonesia, Ricky Kambuaya, pada leg kedua final Piala AFF 2020 melawan Thailand, Sabtu (1/1/2022) malam WIB (c) AP Photo

Kambuaya belakangan menjadi pemain yang sangat diandalkan Shin Tae-yong. Dia mendapat banyak pujian atas aksi impresifnya di Piala AFF 2020. Lalu, dilanjutkan pada laga uji coba lawan Timor Leste.

Sebagai gelandang serang, Kambuaya sangat tenang ketika menguasai bola. Dia punya visi umpan dan penempatan posisi yang bagus. Selain itu, Kambuaya juga bisa menjadi opsi untuk mencetak gol.

Winger kiri: Witan Sulaeman

Hassan Sunny vs Witan Sulaeman di laga Indonesia vs Singapura, semifinal Piala AFF 2020 (c) AP Photo

Witan Sulaeman menyusul jejak Egy Maulana Vikri pindah ke FK Senica. Pada laga pramusim, Witan tampil cukup bagus dan mendapat kesempatan sebagai pemain inti. Witan bahkan mencetak satu gol.

Witan selalu bermain pada delapan laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 lalu. Witan mencetak dua gol dan lima assist. Salah satu kelebihan Witan adalah bisa memainkan banyak peran di area penyerangan.

Penyerang: Ronaldo Kwateh

Aksi Ronaldo Kwateh bersama Timnas Indonesia (c) Dok.PSSI

Shin Tae-yong pusing mencari sosok pendulang gol untuk Timnas Indonesia. Ezra Wallian dan Kushedya Hari Yudo belum membuatnya puas. Dedik Setiawan tak kunjung mencetak gol. Ilija Spasojevic tidak cocok dengan taktik yang dipakai.

Ronaldo Kwateh mungkin jadi harapan baru. Usianya baru 17 tahun dan tercatat sebagai debutan termuda di Timnas Indonesia. Piala AFF u-23 bakal jadi ‘ujian’ untuk Ronaldo apakah benar-benar bisa naik kelas ke Timnas Indonesia level senior.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *