Bikin Heboh, Seekor Sapi di Probolinggo Lahir dengan Dua Kepala dan Empat Mata
LOKERBOLA – Bikin Heboh, Seekor Sapi di Probolinggo Lahir dengan Dua Kepala dan Empat Mata
Merdeka.com – Sejumlah warga di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dihebohkan dengan kelahiran seekor sapi unik. Pada Senin (10/8/2020) lahir seekor anak sapi dengan dua kepala, empat mata, serta dua mulut. Dikutip dari instagram @nenk_update, sapi itu diketahui milik Arsid, warga Desa Pondok Wuluh Blok Munder RT/RW 26/11 Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.
Kelahiran sapi unik itu sontak membuat para tetangga Arsid terheran-heran. Mereka berkumpul untuk menyaksikan sapi yang baru lahir itu. Tak butuh waktu lama, berita mengenai kelahiran sapi unik itu sudah tersebar luas di media sosial.
Lahir dalam Kondisi Sehat
Dikutip dari akun Instagram @infoprobolinggo, bayi sapi unik itu lahir dalam keadaan sehat. Namun sapi tersebut belum bisa berdiri dengan sempurna lantaran fungsi-fungsi kakinya belum optimal. Bayi sapi itu tampak diberi susu dengan cara diminumkan melalui botol dot.
BACA JUGA : Kalah Ngeri dan Kalah Seksi Zombi di Mata Sineas Indonesia
“Pertanda apakah ini?,” tulis @infoprobolinggo.
“Itu tandanya sapi itu lahir dlm keadaan tidak sempurna atau cacat,” komentar pemilik akun @ flamenightcore.
“Lah timbang nde kampungku onok menungso bermuka dua,” komentar pemilik akun @rashya_tommya.
Komentar Unik Warganet
Sebagaimana lazimnya, warganet pun ramai mengomentari kabar tentang kelahiran sapi unik ini. Selain diunggah oleh akun instagram @nenk_update, kelahiran sapi ini juga diunggah oleh akun instagram @infoprobolinggo.
Unggahan mengenai sapi unik di kedua akun itu sama-sama ramai oleh komentar warganet.
“Kelainan kan brrti bukan fenomena alam 😁 biasanya nanti ada yg nyangkut pautin klo bentar lagi bakalan kiamat,” tulis pemilik akun @evafirdiansyah.
“@evafirdiansyah kl gak di desa tersebut akan ada bencana..,” balas pemilik akun @oktav_rischa.
“Kelainan genetik, gak usah dikit² disangkut pautin sama mistis min,” tulis pemilik akun @rennocindra.
