BERITA KESEHATAN

Epidemiolog Keberhasilan Indonesia Tangani Corona 16 Persen

Epidemiolog Keberhasilan Indonesia Tangani Corona 16 Persen

Situs Judi Online TerpercayaEpidemiolog menilai Indonesia belum berhasil menangani pandemi Covid-19 karena indikator penanganan Indonesia masih 16 persen.

Menurut Dicky Budiman, epidemiolog dari Universitas Griffith, persentase itu merujuk pada Intra-Action Review (IAR). Ia membeberkan Indonesia baru memenuhi 12 indikator dari 72 indikator sebuah negara berhasil mengendalikan pandemi.

“Evaluasi dari Intra-Action Review terlihat bahwa Indonesia baru 16 persen melaksanakan apa yang direkomendasikan,” ujar Dicky.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara khusus mengundang Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam pertemuan virtual yang digelar, Jumat (6/11) besok.

Pertemuan itu menurut Kemenkes sebagai bentuk apresiasi dari WHO karena Menkes Terawan dinilai berhasil menangani pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Namun, saat dihubungi terpisah, Dicky yang mengaku terlibat dalam proses revisi regulasi kesehatan internasional (international health regulation/IHR) tahun 2005, menyebut undangan itu hanya wadah bertukar pengalaman atau review atas penanganan negara dalam pandemi ini.

“Jadi undangan itu hanya wadah sharing ilmiah antara WHO dengan negara yang berjuang melawan pandemi, berbagi pengalaman berharganya dalam pengendalian pandemi. Bisa saja negara itu berhasil, gagal, atau masih struggle,” kata Dicky.

Lebih lanjut, Dicky menuturkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan sebelum Indonesia dikatakan berhasil dalam menangani pandemi Covid-19. Sehingga, dia mengingatkan Indonesia masih dalam posisi sebagai negara yang berjibaku mengendalikan pandemi.

“Sisanya yang 84 persen masih pekerjaan rumah yang besar dan harus dilakukan peningkatan yang optimal,” ujarnya.

Dicky menambahkan indikasi paling valid sebuah negara berhasil mengendalikan pandemi cukup dilihat dari tiga faktor. Tiga faktor ini menurut Dicky adalah penilaian universal untuk menilai keberhasilan penanganan pandemi.

Pertama, dia berkata tidak ada angka kematian lebih dari dua minggu.

Kemudian, dia menyebut test positivity rate-nya bukan hanya di bawah 5 persen, melainkan di bawah 3 persen. Umumnya, lanjut dia di bawah 1 persen dari positivity rate.

“Ketiga, adalah angka kasus harian umumnya satu digit, bisa nol atau satu digit, bukan ribuan atau ratusan. Dan itu pun diselang seling dengan nol kasus,” ujar Dicky.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *