BERITA BOLA

Salary Cap Terbaru Barcelona Telah Rilis: Minus Rp2,2 Triliun! Kok Bisa?

La Liga telah merilis salary cap untuk semua klub kompetisi kasta pertama dan kedua sepak bola Spanyol. Barcelona jadi yang paling mengejutkan karena memiliki salary cap minus 144 juta euro (setara Rp2,2 Triliun).

Salary cap jadi masalah utama Barcelona sejak bursa transfer musim panas tahun lalu. Karena itu, aktivitas pembeliannya pun jadi sangat terbatas dan mereka harus kehilangan sang bintang, Lionel Messi.

Kontrak Messi berakhir pada akhir bulan Juni 2021. Barcelona sudah bekerja keras untuk merekrutnya kembali, dan Messi pun menunggu. Namun segala upaya yang dilakukan Barcelona tidak membuahkan hasil.

Barcelona bisa saja melanggar salary cap dan merekrut Messi pada waktu itu. Namun konsekuensinya cukup besar kalau memaksa, di mana Messi dan rekrutan baru Barcelona pada saat itu tidak bisa didaftarkan ke skuat musim 2021/22.

Minus 144 Juta Euro

Pada bursa transfer musim dingin kemarin, di luar dugaan Barcelona jor-joran dalam mendatangkan pemain. Mereka menghabiskan uang sebesar 55 juta euro untuk merekrut Ferran Torres dari Manchester City.

Setelahnya menyusul Adama Traore yang didatangkan dengan status pinjaman dan Pierre Emerick Aubameyang dari Arsenal. Kedatangan tiga pemain anyar tersebut cukup dipertanyakan, karena Barcelona hanya melepas Philippe Coutinho dan Sergio Aguero.

Bahkan kedatangan Aubameyang sempat diragukan karena Barcelona diyakini harus melepas Ousmane Dembele terlebih dahulu. Pada akhirnya, Dembele bertahan dan Aubameyang tetap didatangkan.

Ternyata, efeknya baru terasa pada musim depan. La Liga mengumumkan bahwa salary cap Barcelona terjun bebas ke angka minus 144 juta euro.

Memangkas Pengeluaran atau Mendapatkan Pemasukan

Perihal salary cap yang minus ini dijelaskan oleh direktur umum La Liga, Javier Gomez. Ia menjelaskan bahwa Barcelona hanya bisa merekrut pemain baru kalau ada uang yang masuk ke pembukuannya.

“Cara meningkatkan batasnya adalah dengan mendapatkan pemasukan, entah itu lewat [menandatangani] CVC [perjanjian] atau melalui aset lain,” kata Javier Gomez, seperti yang dikutip dari Marca.

“Peningkatan modal bisa jadi cara lain untuk menyeimbangkan [neraca keuangan], tapi tidak untuk Barcelona. Ada penurunan kekayaan bersih di mereka yang harus dipulihkan.”

Jadi, seandainya Barcelona ingin merekrut Erling Haaland dari Borussia Dortmund, mereka harus mendapatkan pemasukan atau memangkas pengeluaran sama dengan nilai pembelian nantinya.

“Untuk Barcelona, satu-satunya cara utnuk mendatangkan pemain adalah dengan cara ini, sampai mereka memulihkan semua kapasitas pembeliannya. [Mereka harus melakukannya dengan] membuat pemasukan, tidak ada cara lain,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *