BERITA BOLA

Bukan Mourinho, Saingan Terberat Wenger adalah Sir Alex

Bukan Mourinho, Saingan Terberat Wenger adalah Sir Alex

Situs Judi Online Terpercaya  – Bukan Mourinho, Saingan Terberat Wenger adalah Sir Alex

Arsene Wenger dikenal punya rivalitas panas dengan Jose Mourinho. Namun, Wenger justru sama sekali tak menyebut nama Mourinho di buku otobiografinya.

Selama menangani Arsenal, Wenger beberapa kali berselisih dengan Mourinho saat manajer asal Portugal itu berkarier di Inggris bersama Chelsea dan Manchester United. Tak cuma di atas lapangan, Wenger dan Mourinho juga tak jarang perang komentar di media.

Pada 2014, misalnya, Mourinho yang kala itu menangani Chelsea sempat melontarkan komentar pedas untuk Wenger. Dia menyebut Wenger sebagai ‘spesialis kegagalan’.

Wenger belum lama ini merilis buku otobiografi berjudul ‘My Life in Red and White’ yang mengisahkan perjalanannya selama 22 tahun di Arsenal pada 1996-2018. Menariknya, tak sekali pun nama Mourinho disebut di dalam buku tersebut.

“Saya tidak mau membuat buku yang mengelompokkan perbedaan. Saya mau ini jadi buku yang positif. Saya punya persaingan yang lebih sengit dengan Sir Alex daripada Jose Mourinho,” ujar Wenger soal tidak adanya nama Mourinho dalam bukunya seperti dilansir Metro.

Wenger lebih memilih untuk bicara soal rivalitasnya dengan Sir Alex Ferguson. Saat Wenger memulai kariernya di Inggris bersama Arsenal pada 1996, Manchester United-nya Sir Alex tengah mendominasi Premier League.

Wenger kemudian mampu membawa Arsenal jadi salah satu pesaing dan tim tangguh di Premier League. Pria asal Prancis itu membawa The Gunners meraih tiga gelar Premier League antara tahun 1998 dan 2004.

Wenger tak menampik munculnya rasa benci kepada Sir Alex akibat rivalitas sengit antara Arsenal dan MU. Namun, Wenger tetap menaruh respek tinggi terhadap pria asal Skotlandia itu.

“Kompetisi membuat Anda membenci lawan. Saya kira dia tentu membenci saya dan saya kadang juga membencinya,” ucap Wenger.

“Kapan pun kami bertanding, selalu jadi pertarungan yang sangat ketat dan menegangkan. Dan jangan lupa kami juga harus menghadapi Fergie Time.”

“Tapi ketika kompetisi berakhir, yang tersisa adalah respek untuk orang-orang sepertinya, atas apa yang sudah mereka raih dan berapa lama mereka bertahan di pekerjaan dan mendedikasikan hidupnya untuk itu,” kata Wenger.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *