BERITA VIRAL

Virus Corona Hasil Mutasi yang Lebih Menular Dominasi Dunia

Virus Corona Hasil Mutasi yang Lebih Menular Dominasi Dunia

Ahli menyebut berdasarkan data GISAID, virus corona dengan strain D614G yang 10 kali lebih menular mendominasi dunia.

LOKERBOLA – Pakar menyatakan mutasi virus corona dengan strain D614G yang 10 kali lebih menular mendominasi sampel virus corona SARS-CoV-2 di dunia.

Sebab, menurut Pakar Biomolekuler UniversitasAirlangga, NiNyoman TriPuspaningsih sebanyak 63 ribu atau 77,5 persen data virus corona dunia memuat varian mutasi D614G. Menurutnya, saat ini data virus corona SARS-CoV-2 yang ada di GISAID saat ini sekitar 92 ribu.

Hal ini berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). GISAID adalah sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2.

“Dari data virus yang ada di GISAID 92 ribu itu 77,5 persen adalah virus mutasi D614G,” ujar Puspaningsih mengutip wawancara dalam program Blak-blakan 20Detik, Senin (31/8).

Puspaningsih menuturkan dari seluruh jumlah data bersisi mutan D614G, sebanyak 8 data berasal dari Indonesia. Dia berkata kemungkinan akan bertambah menjadi 12 karena LIPI juga baru saja melaporkan memiliki 4 data mutan D614G usai melakukan sekuens genom utuh atau Whole Genome Sequencing (WGS).

Lebih lanjut, Puspaningsih menyampaikan para peneliti belum menemukan mekanisme hubungan D614G terhadap kematian pasien. Sejauh ini, para peneliti baru memukan bukti bahwa D614G meningkatkan tingkat infeksi virus.

“Tapi belum ada bukti ini meningkatkan kematian yang tinggi. Karena kebanyakan yang ringan-ringan juga mempunyai mutan tersebut. Jadi sampai hari ini masih pada penyebaran yang tinggi,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI, Wien Kusharyoto menyebut mutasi D614G memiliki penyebaran yang lebih tinggi dibandingkan virus aslinya.

Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ahli biologi komputasi & ahli genetik, Bette Korber. Sehingga, saat ini menurut Wien mutasi D614G telah begitu dominan hingga kini menjadi pandemi.

Di sisi lain, Puspaningsih berharap seluruh insitiusi memiliki alat Next-generation sequencing yang digunakan untuk memperbanyak data WGS. Sebab, dia berkata data itu diperlukan untuk mengetahui penyebaran D614G di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *