BERITA VIRAL

Jelang Album, The Panturas Rilis Single Balada Semburan Naga

Jelang Album, The Panturas Rilis Single Balada Semburan Naga

The Panturas merilis single bertajuk Balada Semburan Naga secara digital sebelum melepas album penuh pada tahun depan.

Situs Judi Online Terpercaya – The Panturas merilis single bertajuk Balada Semburan Naga secara digital sebelum melepas album penuh pada tahun depan.

lagu ini bercerita tentang balada cinta seorang seniman bernama Topan. Hubungannya dengan gadis berlatar belakang Tionghoa terhambat karena bapak sang kekasih yang galak.

Bapak tersebut menilai Topan tidak layak menjalin hubungan dengan anaknya karena dia hanya seorang seniman urakan yang tak memiliki cukup harta. Ia pun melarang Topan bertemu dengan anaknya.

Berbeda dengan lagu The Panturas sebelumnya, gaya bernyanyi dalam Balada Semburan Naga seperti dua orang yang sedang berdebat. Vokalis Abyan Zaki Nabilio alias Acin menyanyikan suara Topan, sementara sang bapak dilantunkan Adipati dari The Kuda.

Selain itu, perbedaan juga terletak pada komposisi musik. Meski masih mengusung surf rock, The Panturas mengeksplorasi dengan menambahkan suara instrumen lain, seperti kibor, synthesizer, dan tehyan (biola Betawi).

“Kami lebih mengeksplorasi corak suara aneh di sini, tidak lagi cuma empat orang yang memainkan gitar, bas, dan drum,” kata basis Bagus Patria alias Gogon.

Suasana musik khas Tionghoa cukup terasa dalam Balada Semburan Naga, terutama pada intro lagu yang hanya berisikan instrumen berbunyi seperti suara latar film-film kung fu.

Lagu ini akan menjadi bagian dari album baru The Panturas. Penabuh drum The Panturas, Surya Fikri Asshidiq alias Kuya, menjelaskan bahwa konsep album kedua akan berisikan lagu dengan berbagai macam budaya. Ia mengibartkan album itu sebagai kapal yang berisi orang dari berbagai budaya.

“Ada China, Jepang, Arab, Eropa, Amerika dengan segala cerita dan permasalahan yang dimiliki. Kami merangkul mereka lalu coba menafsirkannya ke dalam bentuk musik yang beragam. Fusion dari surf rock, garage, rockabilly, Arabian, waltz sampai irama Melayu,” kata Kuya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *