BERITA VIRAL

Geger Bungkusan Mirip Pocong Berisi Foto Wanita, Ini Kata Budayawan

Geger Bungkusan Mirip Pocong Berisi Foto Wanita, Ini Kata Budayawan

Situs Judi Bola Online  – Geger Bungkusan Mirip Pocong Berisi Foto Wanita, Ini Kata Budayawan

Video penemuan bungkusan mirip pocong berukuran kecil di Pantai Ngelak Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah, jadi sorotan karena berisi minyak, kembang tujuh rupa hingga foto seorang wanita. Netizen menyebut bungkusan mirip pocong itu seperti pelet. Apa kata budayawan soal ini?
Dosen Filsafat dan Budaya IAIN Kudus, Nur Said, mengatakan tradisi di Jawa begitu kaya. Kang Said, sapaan akrabnya, meminta kepada masyarakat harus cerdas memilih dan memilah untuk mengamalkan ilmu tertentu.

“Tradisi Jawa sangat kaya, mulai dari ilmu hitam sampai ilmu putih ada semuanya. Maka kita harus cerdas untuk memilih dan memilah. Jangan ikut-ikutan,” kata Kang Said yang juga pemerhati budaya, saat ditemui di rumahnya Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo, Kudus, Rabu (18/11/2020).

Kang Said menyebut minyak, kembang tujuh rupa, hingga foto seorang wanita dalam bungkusan mirip pocong itu merupakan simbol tujuan. Sehingga tak jarang ada benda lain seperti tulisan nama hingga benda lainnya.

“Fenomena indikasi material, ada persembahan berupa foto, kembang tujuh rupa, dan foto wanita. Ada foto itu simbol dengan tujuan, kadang dengan diwakili dengan barang atau nama, nama simbol ditulis dan ditaklukkan,” ujarnya.

Kang Said lalu menyebut beberapa jenis ilmu pelet, seperti jaran goyang, hingga ada pengasihan. Dia menyoroti tradisi pelet dilakukan sebagai bentuk ketidakmampuan seseorang untuk menaklukkan sosok yang dicintai.

“Pelet itu macam-macam, ada jaran goyang, pelet, ada pengasihan. Tradisi seperti itu, ketika orang untuk mendapatkan orang dicintainya. Kemudian ada istilah cinta ditolak dukun bertindak. Sebuah pernyataan, sebagai wujud ketidakmampuannya seorang menaklukkan seorang dicintai, apapun dilakukan,” kata Kang Said.

“Cinta itu kan suci, maka ketika cinta suci harus dijalani dengan benar. Bukan justru pendekatan yang menodai hakikat cinta,” sambungnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *