BERITA UNIK

Terowongan Super Pendek yang Paksa Pemotor Kayang hingga Rebahan

Terowongan Super Pendek yang Paksa Pemotor Kayang hingga Rebahan

SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA  – Terowongan Super Pendek yang Paksa Pemotor Kayang hingga Rebahan

Brebes – Sebuah terowongan super pendek dan sempit di Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sempat viral di media sosial. Terowongan setinggi 1 meter itu setiap hari dilalui oleh warga yang akan menuju kota kecamatan.
Pengendara motor yang lewat harus membungkuk atau merebahkan punggungnya ke jok motor. Warga sekitar menyebut terowongan ini dengan nama terowongan Gedong Jimat karena lokasinya tidak jauh dari bekas gudang penyimpanan pusaka (gedong jimat) di RT 3 RW 2, Desa Karangmalang, Ketanggungan.

Warga setempat, Sugeng Hargono (53), mengatakan terowongan ini dibuat saat pembangunan jalur kereta api sejak masa penjajahan Belanda. Terowongan atau yang biasa disebut underpass ini berada di bawah rel kereta api dengan panjang 5 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 1 meter.
“Ada dua terowongan, yang pertama itu sempit dan dibuat pada masa penjajahan Belanda,” kata Sugeng saat ditemui di lokasi, Selasa (17/11/2020).

Sementara terowongan satunya lagi dibuat pada tahun 2017-2018, saat pemerintah membangun rel ganda. Terowongan baru itu memiliki tinggi 2 meter, lebar 2 meter dan panjang 5 meter. Lokasinya berdampingan dengan terowongan sempit tersebut.

Namun warga setiap hari tetap ada yang melintasi terowongan pertama yang sempit sebagai jalur alternatif menuju kawasan kota dan pasar. Ketika jalan utama penghubung dari desa di wilayah selatan Ketanggungan ke kawasan kota kecamatan ditutup karena tengah diperbaiki, intensitas warga yang melewati terowongan itu makin banyak.

“Biasanya yang melintas di sini cuma warga sekitar. Namun sejak ada perbaikan di jalur utama, warga dari desa di wilayah selatan Ketanggungan yang mau belanja atau ke kota kecamatan semua lewat sini,” jelas Sugeng.

Sebuah terowongan sempit di Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Bagi pengendara motor, terowongan ini menjadi pilihan karena tergolong jalur pintas. Sebenarnya ada jalur alternatif lain, yakni di Desa Jagapura. Akan tetapi pemotor harus memutar dan jaraknya cukup jauh untuk sampai ke pasar atau kota.

Salah seorang Desa Baros, Diki (31), yang kebetulan melintas mengaku khawatir saat melewati terowongan ini. Alasannya, meski sudah membungkuk, bagian kepala tetap saja menyerempet atap beton terowongan.

“Sebenarnya sih ngeri juga melewati terowongan ini, karena kepala sering menyerempet atap. Tapi kalau harus memutar jaraknya jauh karena harus memutar,” kata Diki.

Warga lainnya juga mengaku kepalanya sering terbentur atap saat berjalan di dalam terowongan.

“Kalau masuk kadang nggak konsentrasi, kepala membungkuk menghadap tanah. Terus tanpa sadar kita lengah dan kepala tahu-tahu kena atap. Lumayan sakit,” kata Yanto (38), warga Buara.

Selanjutnya, cerita warga yang kerap menolong pemotor hingga tukang becak melewati terowongan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *