BERITA UNIK

Nama Mahasiswi Korban Pelecehan Unsri Dicoret dari Peserta Yudisium

Salah satu korban pelecehan seksual oleh dosen Universitas Sriwijaya (Unsri), tiba-tiba batal mengikuti Yudisium hari ini, Jumat (3/12/2021). Hilangnya nama korban dalam daftar Yudisium, diduga berkaitan dengan laporan pelecehan seksual ke Polda Sumsel.

Pembatalan Yudisium sepihak ini disampaikan Presiden Mahasiswa Unsri, Dwiky Sandi. Menurutnya, korban seharusnya mengikuti proses Yudisium di Fakultas Ekonomi kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Namun saat pagi hari, nama korban sudah tidak tertera di daftar peserta Yudisium.

“Korban datang sudah dengan kebaya, namun kecewa mendapati namanya tidak tercantum. Padahal malam sebelum Yudisium namanya masih menjadi salah satu peserta yang akan mengikuti Yudisium pagi ini,” ungkap Dwiky.

1. Korban tidak diberitahu sudah dicoret sebagai peserta Yudisium

Nama Mahasiswi Korban Pelecehan Unsri Dicoret dari Peserta YudisiumIlustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dwiky menjelaskan, korban geram dengan sikap kampus. Menurutnya, pihak Dekanat tidak adil dan kurang melindungi korban, tapi justru ikut menyudutkan. Korban yang kecewa, meluapkan amarahnya dengan mempertanyakan alasan pencoretan ketika Yudisium berlangsung.

“Korban mempertanyakan kenapa namanya tidak ada, tidak ada pemberitahuan juga,” ujar dia.

2. BEM indikasikan korban dicoret karena melapor

Nama Mahasiswi Korban Pelecehan Unsri Dicoret dari Peserta Yudisiuminstagram.com/universitas_sriwijaya

Dwiky menambahkan, korban yang dicoret dari daftar peserta Yudisium secara sepihak merupakan korban kedua yang melapor karena mendapat pelecehan seksual secara verbal oleh dosen di fakultasnya.

“Korban ini orang kedua yang melapor ke Polda Sumsel kemarin. Dia jadi korban pelecehan seksual secara verbal, terlapor dosen, bisa jadi karena itulah namanya dihapus,” jelas dia.

3. Korban kedua yang melapor diajak tidur oleh dosen

Nama Mahasiswi Korban Pelecehan Unsri Dicoret dari Peserta YudisiumIlustrasi pelecehan seksual (IDN Times/Mardya Shakti)

Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Masnoni, membenarkan jika pihaknya mendapat kabar salah satu korban dipersulit lulus kuliah. Menurut Masnoni, korban kedua tersebut melaporkan salah satu dosen yang melakukan pelecehan melalui WhatsApp.

“Sangat disayangkan jika dipersulit untuk Yudisium. Memang betul dirinya adalah korban kedua yang melaporkan pelecehan di Unsri. Korban diajak untuk berhubungan badan oleh terlapor,” jelas dia.

4. Pihak Rektorat tak menanggapi soal pencoretan

Nama Mahasiswi Korban Pelecehan Unsri Dicoret dari Peserta Yudisium
kampus UNSRI di Ogan Ilir (ppid.unsri.ac.id)

Dikonfirmasi terpisah, pihak Rektorat Universitas Sriwijaya memilih tertutup dengan kasus pelecehan yang menimpa tiga orang mahasiswi. Saat ditanya kepada Wakil Rektor I, Zainudin, dirinya enggan menanggapi.

“Saya sedang sakit di rumah,” kata Zainudin singkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *